Swiss : Little Snow in Zurich ( Setiap Tempat Punya Cerita ) by Alvi Syahrin

Monday, August 19, 2013

Tebal Buku       : 308 halaman
ISBN               : 6022201055
Tahun Terbit      : 2013
Penerbit            : Bukune
Personal Rating : 8/10
Review


First I need to say that I was really schocked when I realize that the author is a boy. Gosh! I mean, I have read many books written my a male authors, but those are fantasies, not romances! And you know what surprised me more? This book is really good. It is romantic ,sweet, and realistic at the same time!  Kadang-kadang ketika saya membaca buku roman, saya merasa ceritanya terlalu dibuat-buat. But not this! Saya merasa buku ini benar-benar romantis tapi tidak berlebihan. Mungkin karena laki-laki yang menulisnya, sehingga terasa lebih logis. If you read the book, you won’t see lots of sweet talking or cheesy date. But you’ll see two people , doing something that only they can enjoy! ( I’m talking about their winter plans :D ).


Pada awalnya, saya merasakan atmosfir yang sama seperti yang saya rasakan pada Till We Meet Again karangan Yoana Dianika, mungkin karena sama-sama bersetting di Eropa. But actually, both of them are totally different! Eventhough this book felt a little bit sad and touchy, it doesn’t felt dark. Saya merasa sedih ketika Yasmine ditinggalkan oleh Rakel, saya juga merasa sedih ketika Kelly meninggal karena penyakitnya, tetapi saya buku ini tidak terasa berat.

The ideas of the book is fantastic. Ide-ide itu juga diceritakan dengan cara yang menyenangkan. Love,friendship,family. Everything is wrapped in one. Also the setting, I love it! Saya merasakan bagaiman dinginnya musim dingin di Zurich, seberapa indahnya banguna-bangunan kota Zurich yang diselimuti salju, juga cerahnya cuaca Zurich yang bersalju. Hanya saja, saya merasa alurnya kurang rapi. Terkadang saya merasa alurnya berjalan lambat di satu waktu lalu cepat dan meloncat-loncat di waktu lain.

One thing that bothered me most : there’s too much naration. Sangat sedikit dialog dalam buku ini, sehingga interaksi antar karakter susah di dapat. Contohnya adalah ketika Yasmine jatuh cinta dengan Rakel. Dari kegiatan yang mereka lakukan, mungkin sebenarnya besar kemungkinannya agar Yasmine menyukai Rakel. But somehow, I felt that she fell in love to fast. Saya belum merasakan buih-buih cinta yang tercipta di antara mereka berdua ketika Yasmine mengatakan bahwa dirinya mencintai Rakel.

For the characters. Usually I love stubborn and strong female character. But somehow, saya menyukai kepolosan dan kelembutan yang dimiliki Yasmine. Saya tidak merasa Yasmine adalah gadis cengeng. Saya justru merasa Yasmine adalah gadis unik yang memiliki dunia fotografi yang menyenangkan. For the male lead, Rakel, I guess I don’t have much to say. Begitu pula dengan Elena. But for Dylan, I really wish he would meet a girl that will love him back. Saya juga ingin melihat bagaimana Dylan jatuh cinta pada Yasmine, dan saya merasa agak kecewa karena tidak diceritakan.

Well, I guess that’s all I can say. But remember this , read this book and before you realize it you are on a romantic adventure at Zurich! Saya tidak dapat menjelaskan satu-satu kesan saya mengenai buku ini. Karena , jujur saja, cerita dalam buku ini sangat padat, tapi tentu saja, this book is really great. And, for the author, I’m really pleased with your work and looking forward for the next one
Thanks for coming guys!
 

5 comments:

Francoise said...
This comment has been removed by the author.
Francoise said...

That's so weird that it's a male author not that it's a bad thing.

http://mycrazybookishworld.blogspot.com.au/2013/08/two-divas-bookish-discussion-what-makes.html

Alvi Syahrin said...

Verina, terima kasih banyak sudah baca dan mereview Swiss. Suka sekali dengan reviewmu ini. :D

Mengenai kisahnya yang 'lembut', sebelum menulis novel ini, saya emang sengaja baca novel-novel dengan diksi yang lembut, yang cocok untuk novel-novel romance. Jadilah begitu. :D

Sip, thank you untuk masukan-masukannya. Akan kuimbangi lagi antara dialog dan narasi. :D

Sekali lagi, terima kasih, Verina. :)

-Alvi Syahrin-

eternalbooks said...

No, it's not a bad thing at all. I just feel a little bit weird at first, but I think I'm getting used to it
Thanks for coming, anyway. Going to check out your blog

eternalbooks said...

Sama2 , tapi buku ini memang bagus! Thanks for coming, looking forward for your next work!

Post a Comment

Please give me your thought about my posts. Include your blog links if you want me to comment back :)